Saturday, 9 March 2013

[Review] Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa


Judul : Paris
Pengarang : Prisca Primasari
Penerbit : Gagas Media

***

Sinopsis (copas dari goodreads :p)

Vinter

Seperti udara di musim dingin, kau begitu gelap, muram, dan sedih. Namun, pada saat bersamaan, penuh cinta berwarna putih. Bagaikan salju di Honfleur yang berdansa diembus angin…. 

Florence

Layaknya cuaca pada musim semi, kau begitu terang, cerah, dan bahagia. Namun, pada waktu bersamaan, penuh air mata tak terhingga. Bagaikan bebungaan di Paris yang terlambat berseri….

***

Dibandingkan karya-karya Prisca yang lain, novel ini favorit saya. Pertama, dari segi penyampaian, saya suka dengan gaya Prisca menulis. Rapi, teratur dan kesannya bersih. Wkwkwk, agak membingungkan yah deskripsinya :D

Kedua, dari segi karakter, novel ini digarap dengan baik. Bercerita tentang Vinter dan Florence yang bertemu secara kebetulan di kereta, disaat Florence sedang melarikan diri dari perjodohan yang diatur orang tuanya. Saya menemukan bahwa karakter dalam novel ini terasa kuat, karena saya tahu kenapa tokoh A punya karakter itu. Misal, di buku ini diceritakan masa lalu Vinter yang membuatnya menjadi tokoh yang cenderung dingin dan menarik diri. Hal lain, karakter yang konsisten dari awal sampai akhir juga menjadi nilai plus.

Kalau soal plot, mungkin karena plotnya tidak linear, saya jadi ngga bosan bacanya. maksudnya, novel ini ngga cuma cerita soal kisah cinta Vinter dan Florence, tapi juga soal masa lalu Vinter, sahabat mereka yang bernama Zima, dan juga tentang patah hati Florence. Cerita yang saling berkaitan itu dirangkai dengan dinamis, dan ada value yang bisa diambil. 

Bagaimanapun, kalau dibandingkan dengan buku bergenre sama, novel ini termasuk layak dibaca. Ngga adil dong kalau saya bandingkan dengan bukunya Pramoedya, NH Dini atau Remy Silado. Saya sih tetep seneng baca novel ini. Soalnya kadang banyak buku genre serupa yang terlalu bertele-tele dan over-romantic, trus kesannya jadi alay. Kalau udah nemu yang kaya gitu, rasanya capek banget deh. Suka ngga selesai bacanya hehehe.

Yang paling penting, dari novel ini ada banyak hal yang sebelumnya saya  ngga tahu. Tentang kota bernama Hornfleur di Perancis, beberapa puisi dan musik klasik, juga tentang profesi memahat es. Romantis tapi tidak over. Pas.

Good job, Prisca.



Love, 
Dhieta




2 comments:

  1. hi Mbak Dhieta...
    Jd pengen beli nih buku. Sbnarnya tiap ke Gramedia, kyak ad dorongan (?) buat beli nih buku, cuma aku blm prnh bc buku Prisca Primasari sblmnya jd agak ragu.
    Thank you for the review ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Farha :) Bagus kok Prisca nulisnya... kalo dibandingin sama buku bergenre sama hehehe. Beli aja, ngga rugi^^

      Delete