Monday 11 February 2013

[Review] Montase - Windry Ramadhina


Judul : Montase
Pengarang : Windry Ramadhina
Penerbit : Gagas Media
Tanggal Terbit : Desember 2012

First impression... covernya sendu banget! :")

Saya lagi males nulis sinopsis panjang-panjang hiks... dengan kepala pusing dan idung meler seperti ini, mikir jadi berasa berat >.< Intinya ini adalah cerita tentang mahasiswa perfilman IKJ bernama Rayyi dan Haru, tentang cinta mereka kepada film dan tentang impian.

Ini buku pertama yang saya baca di tahun 2013.  Dibaca buat menuhin 2013 Reading Challenge : Indonesian Romance. Walaupun saya bukan tipikal penggemar berat chicklit, metro pop dan genre sejenisnya, pada akhirnya saya menemukan ada beberapa penulis yang menulis buku genre ini dengan sangat baik.

Windry Ramadhina salah satunya.

Tidak sebagus buku sebelumnya, tapi lagi-lagi Montase dengan cerita nya yang sederhana, ditulis dengan baik. Riset yang dilakukan Windry memberikan gambaran yang menyeluruh tentang kehidupan mahasiswa IKJ, dunia perfilman dan sedikut sentuhan budaya Jepang.

Tidak semata-mata buku tentang cinta. Tidak semata-mata tentang persahabatan dan masa remaja. Buku ini adalah tentang keterbukaan untuk terus belajar, dari orang lain, dari diri sendiri, dari situasi.

Saya tidak suka kematian dalam sebuah cerita. Sama halnya saya juga tidak suka sad ending. Tapi kematian dalam buku ini tidak terasa seperti sad ending.

Mungkin seperti yang digambarkan dalam sampulnya: sakura yang berguguran tidak selayaknya disambut dengan kesedihan.




Love,
Dhieta

 

[2013 Reading Challenge] Indonesian Romance

Nah, sebenarnya Challenge ini justru challenge pertama yang aku ikutin, cuman sempat kelupaan #parah. Sebenarnya iseng aja sih alasannya, hehehe...  Ini juga challenge yang ngga terlalu ngerepotin karena kebetulan 'Romance' itu aku banget sih^^ Lengkapnya bisa diklik di gambar cute ini... #pacaran kaya gini kayanya asik deh :D


Syarat Challenge ini cukup mudah, boleh pilih level mana yang jadi target kita, 

Fling: membaca 1-3 buku
First Date: membaca 4-7 buku
Going Steady: membaca 8-11 buku
Engaged: membaca 12-14 buku
Married: membaca 15-100 buku

Berhubung koleksi roman Indonesia yang belum tersentuh di rak cukup banyak, dan karena married nampaknya menyenangkan #loh? :p Saya mau baca roman Indonesia minimal 15 buku. Kalo lebih ya berarti saya lagi ga sibuk hahaha...

Saya sebenernya udah baca tiga buku Roman Indonesia, Montase, Amba dan Namaku Mata Hari. Cuman lupa buat setor progressnya ke host, hmmm... gimana ya? Yasudahlah, yang penting jalan terus aja :)



Love,
Dhieta



And what's romance? Usually, a nice little tale where you have everything as you like it, where rain never wets your jacket and gnats never bite your nose, and it's always daisy-time - D.H. Lawrence

[Lucky Buy] Books and Beyond UPH Lippo Karawaci, 10 Februari 2013

Weekend kemarin saya mengunjungi seorang teman di Lippo Karawaci dan salah satu agenda wajib kami kalau saya kesana adalah ke Books and Beyond. Mungkin karena B & B Lippo Karawaci adalah pusatnya, di toko ini sering ada buku-buku dengan special price. Kemarin banyak banget buku yang menggoda iman, secara buku impor cuman jadi Rp. 33.000 rupiah saja. 

Kalau ngga inget bulan ini juga ada Kompas Gramedia Book Fair, saya pasti sudah kalap =D Akhirnya pilihan jatuh hanya pada 3 buku^^

Ngopi dari sinopsis di Amazon.com

Meri is newly married, pregnant, and standing on the cusp of her life as a wife and mother, recognizing with some terror the gap between reality and expectation. Delia—wife of the two-term liberal senator Tom Naughton—is Meri's new neighbor in the adjacent New England town house. Tom's chronic infidelity has been an open secret in Washington circles, but despite the complexity of their relationship, the bond between them remains strong. Soon Delia and Meri find themselves leading strangely parallel lives, as they both reckon with the contours and mysteries of marriage: one refined and abraded by years of complicated intimacy, the other barely begun. With precision and a rich vitality, Sue Miller—beloved and bestselling author of While I Was Gone—brings us a highly charged, superlative novel about marriage and forgiveness.

Sebenernya di belakang buku ini ga ada sinopsisnya, jadi sama sekali ngga ada bayangan ceritanya bakal kaya gimana. Cuman sepertinya pernah denger kalo buku ini bagus. Yang pasti sih jatuh cinta dengan packagingnya, hard cover dengan kertas tebel dan harganya itu loh, masa 310.000 cuman jadi 33.000?^^ 

Buku kedua adalah ini,

Kadang ya, saya ngerasa punya radar yang bisa menyeleksi buku yang bagus atau ngga bahkan tanpa baca dulu, wakakaka. Buku ini juga dibeli dengan mengandalkan insting, tertarik gara2 diliat sekilas ada hubungannya dengan dunia anjing, wkwkwkwk....

Ternyata udah masuk Wikipedia (disini) dan nampaknya emang ceritanya bagus.  Tentang seorang anak yang berasal dari keluarga peternak anjing, pulang dari pelarian dan menemukan rahasia pembunuhan ayahnya.

We'll see apakah emang bagus bener apa ngga, hehehe...

Saya sih cuma berharap ngga ada anjing yang mati di cerita ini :p 

Lalu yang terakhir adalah salah satu buku dari Perennial Collection of Prizewinners, Bestsellers and Modern Classics terbitan Harpers Collins. Buku ini pemenang Pulitzer Prize for Fiction dan National Critics Book Award. Huehehehe,,, Luar biasa nampaknya yah^^ 

Berhubung saya udah punya The Shipping News-nya Anne Proux dari seri Perennial ini, saya pikir asik juga kalo semuanya dikoleksi.

Browsing-browsing tentang buku ini, ternyata buku ini seperti King Lear-nya Shakespeare dalam setting modern. Saya belum pernah baca King Lear sih, tapi malah jadi tambah penasaran...

Sabar-sabar ya tiga buku lucky buy yang murah meriah... Kalian harus tunggu giliran sampai nanti aku bisa baca kalian :D

Finally, nampaknya saya harus sering-sering ke Books & Beyond Lippo Karawaci buat berburu Lucky Buy lagi  xp



Love,
Dhieta



“Cheap editions of great books may be delightful, but cheap editions of great men are absolutely detestable” ― Oscar Wilde, The Critic as Artist

[Review] The Devil and Miss Prym - Paulo Coelho

Saatnya review buku lagi :) Kali ini giliran buku wajib bulan ini, The Devil and Miss Prym-nya Paulo Coelho. Yuhuuuu^^

Judul  : The Devil and Miss Prym
Penulis : Paulo Coelho
Penerbit : Harper International
ISBN : 0060527994
Tanggal Terbit : Juli 2006
Jumlah Halaman :

Another beautiful book by Paulo Coelho. Tentang sebuah kota kecil bernama Viscos: tipikal kota yang stagnan dengan sebuah hotel, sebuah gereja dan tentu saja, pekuburan. However, penduduk Viscos adalah men and women with good virtues. Lalu keadaan berubah ketika ada seorang pendatang yang mengunjunginya. Konon, pendatang ini berada dalam pengaruh Iblis. Dia kemudian membawa penduduk Viscos ke dalam pertaruhan - pilihan antara Good and Evil. Pertaruhan itu disampaikan ke penduduk desa, melalui Miss Chantal Prym - seorang bartender muda dan yatim piatu. Pertaruhan seperti apa sebenarnya? Lalu apa yang akan dipilih oleh penduduk Viscos? Good or Evil?

***

Membaca Paulo Coelho selalu membawa kita pada perenungan tentang nilai-nilai kehidupan. Kali ini kita dibawa pada kenyataan bahwa manusia berada pada pilihan antara yang baik dan buruk, antara mengikuti nasihat malaikat atau nasihat Iblis.Menarik sekali melihat bagaimana Miss Prym dan penduduk desa pada akhirnya mengambil keputusan. Konfliknya bergantian antara berperang dengan nurani, dan juga dengan sesama penduduk Viscos.Miss Prym pada akhirnya menjadi tokoh kunci yang membawa penduduk desa kepada pilihan yang seharusnya. Pada akhirnya, desa itu tidak lagi sama, juga dengan Miss Prym dan si Pendatang.

Semuanya adalah soal keputusan.

Sisi psikologis si Pendatang dengan pertaruhan gila nya itu juga diungkapkan dengan baik. I mean, semua nampak logis ketika kamu menemukan alasan kenapa karakter A atau B bertindak sesuatu dalam sebuah novel. Tingkah laku gila si Pendatang nampak sangat wajar ketika pada akhirnya kita tahu tragedi masa lalu seperti apa yang melatar belakanginya. Juga dengan sejarah Viscos sendiri, bagaimana desa itu dibangun di masa lalu, dan bagaimana sejarah ini membentuk karakter penduduk Viscos yang sekarang. 

Membaca buku ini seperti mendapatkan beberapa dongeng di dalam dongeng, karena ada beberapa ilustrasi yang dipakai Paulo Coelho untuk menjelaskan sesuatu, dan ilustrasi itu bisa dibaca terpisah sebenarnya. Pendeknya, buku ini memperkaya kita.

Me love it!

Dan karena buku ini bahasa Inggris dan ada unsur nama di dalamnya, bisa dipakai buat 2 reading Challenge dong. What's in A Name Challenge dan Reading Books in English^^ Yes, nambah lagi, alon-alon waton kelakon aja lah :D



Love,
Dhieta

Friday 8 February 2013

[Review] Namaku Mata Hari


Mesti segera bikin review buku ini biar bisa update progress buat What's in A Name Challenge, hehehe...

Judul  : Namaku Mata Hari
Penulis :  Remy Silado
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tanggal terbit : 12 Oktober 2010
ISBN : 9789792262810
Jumlah Halaman : 560


Seperti novel Remy Silado yang lain, novel ini juga berlatar belakang sejarah. Kali ini adalah masa Perang Dunia pertama, ketika Belanda masih menduduki Indonesia sekitar abad ke-20.

Tercermin dari judulnya, buku ini bercerita tentang seorang wanita bernama Mata Hari, pelacur elite di jamannya yang sempat mengguncangkan dunia internasional karena perannya sebagai double agent Perancis dan Jerman pada masa PD I.

Misi double agentnya tidak terlalu diceritakan mendetail dalam buku ini, karena sebagian besar cerita justru mengenai masa sebelum Mata Hari menjadi pelacur kelas satu. Masa kecilnya di sebuah desa kecil di Belanda, pernikahan tidak bahagia dengan seorang perwira Belanda keturunan Skotlandia, petualangannya dengan berbagai lelaki. Fokusnya adalah waktu-waktu yang dihabiskan Mata Hari di tanah asal ibunya, di Indonesia. Indonesia adalah tempat dimana ia mengembangkan bakatnya : menari, dan ternyata tarian erotis Jawa-lah yang membawa dia menjadi penari yang paling dicari di masa itu, dari Paris, Madrid, hingga Berlin.

Perjalanan hidup yang membawa dia menjadi pelacur adalah gabungan dari dendam dan sakit hati, ambisi akan uang dan popularitas serta hasrat yang tidak terkendalikan. Overall, Mata Hari seperti sedang menjustifikasi pilihan-pilihan hidupnya. Semuanya ternyata bermula di Indonesia.

Oh iya, Mata Hari juga suka membaca, dia menguasai tujuh bahasa, suka sastra, musik dan mengunjungi museum. Hmmm, what an interesting women indeed. Yang paling menarik adalah cara yang dia pilih untuk mati.

Wew!

Sebagai penggemar berat Remy Silado, setelah membaca buku ini saya agak kaget^^ Selain bahwa latar waktu, tempat dan suasana di buku itu dituturkan dengan detail (khas Remy), saya seperti tidak sedang membaca Remy. Hmm, menulis sebuah karakter di buku dengan sudut pandang  'aku' tentu tidak mudah. Tapi Remy seakan bertransformasi menjadi Mata Hari, perempuan, pelacur, ambisius dan bitchy. Hasilnya, saya justru seperti sedang membaca buku harian Mata Hari sendiri.

Dilihat dari tahun terbitnya, ini memang buku lama. Setelah mencari sekian lama (alay!) :p akhirnya diperoleh dengan tidak sengaja di festival buku bulan kemarin, lagi diskon pula :D At least, cita-cita buat mengkoleksi semua buku Remy Silado sudah ada kemajuan, hehe...



Love, 
Dhieta






























Thursday 7 February 2013

[2013 Reading Challenge] What's In A Name Challenge

Pertama kali ngeliat judul challenge ini langsung mikir jangan-jangan ini challenge buat baca bukunya Shakespeare, hahaha... Tapi ternyata ini challenge buat baca buku yang judulnya mengandung unsur nama orang. Nah, karena bisa digabung dengan challenge yang lain, sepertinya menarik juga untuk dicoba. 

For the complete information please click this button,


 Nah, ini beberapa buku yang jadi sasaran :

[Gabung dengan my personal challenge : The Year of Pramoedya Ananta Toer]
1. Larasati
2. Midah si Manis Bergigi Emas
3. Panggil Aku Kartini Saja
4. Arok Dedes
5. Calon Arang

[Gabung dengan my personal challenge : The Year of Paulo Coelho]
1. Brida
2. Veronica Desides to Die
3. The Devil with Miss Prym

[Gabung dengan Books in English Challenge]
1. The Unlikely Pilgrimage of Harold Fry - Rachel Joycef
2. The Song of Achilles - Madeline Miller

[Daripada cuman di rak dan ga pernah dibaca :p]
1.  Oscar and Lucinda - Peter Carey (buku ini menang Man Booker Prize tahun 1988 loh... )
2.  Emma - Jane Austen
dan sepertinya masih banyak lagi cuman eike lupa hahaha... Mesti bongkar rak dulu nih...

Untuk challenge ini kita bisa pilih level tergantung kemampuan. Ada 4 level yang ditawarkan,
  • Level 1 : That's not My Name  (Baca 5 buku dengan nama tokoh di judulnya )
  • Level 2 : What's in a Name  (Baca 10 buku dengan nama tokoh di judulnya)
  • Level 3 : You Know My Name (Baca  15 buku dengan nama tokoh di judulnya)
  • Level 4 : Crazy About Name (Baca 20 buku atau lebih dengan nama tokoh di judulnya)
Btw, ternyata dengan ga sadar sepanjang Januari udah baca dua buku dengan unsur nama di judulnya, Amba (Laksmi Pamuntjak) dan Mata Hari (Remy Silado). Tinggal yang Mata Hari nih yang belum di review... #lapkringet. Jadi nampaknya, dengan buku yang pasti dibaca (karena digabung dengan challenge yang lain), paling ngga bisa baca 15 buku.

Jadi yaa, untuk term pertama ini, Level 3dulu deh. Lagian ini levelnya bisa di-upgrade kok. Siapa tahu akhir tahun ntar bisa di-upgrade ke level 4.

Wew, I've never been this excited!!! Hope I can find more times to read books this year^^


Love,
Dhieta



My personal hobbies are reading, listening to music, and silence - Edith Sitwell (1887 - 1964)

[Lucky Buy] Periplus Kelapa Gading, 7 February 2013

Lagi iseng jalan-jalan ke Mal Kelapa Gading pada Hari Macet Sekota kemarin :p Eh, Periplus lagi bersih-bersih ternyata... Woohooo... Emang ga murah-murah banget sih, tapi buat ukuran buku impor udah lumayan banget tuh.

Udah girang duluan gara-gara ga sengaja nemu buku ini:

Ini kan buku yang masuk Must Read tahun ini :) Salah satu target but 2013 Reading Challenge - Book in English. Baru juga kemarin sore ditulis di post ini, eh malemnya udah nemu aja, pas diskon pula... Berasa pengen ketawa kenceng-kenceng :p Ooohh, how I love life *biggrin*     

Kalau liat dari sinopsis di belakangnya sih, buku ini berlatar belakang Yunani kuno, waktu jaman raja-raja dan dewa dewi masih eksis. Jadi, buku ini khususnya bercerita soal persahabatan Achilles dan Patroclus pada masa perang Troya.  

Review dari Daily Mail... "Extraordinary... Beautifully descriptive and heart - achingly lyrical, this is a love story as sensitive and intuitive as any you will find"

Uh, ga sabar pengen baca... T.T

Abis itu, nemu juga another award winning book yang covernya aku suka banget. Yes, I'm a dandelion lover^^ Pemenang Man Booker Prize 2011 yang pastinya layak banget dijadikan koleksi #hasrat terpendam pengen koleksi award winning books.

Sekilas sih sepertinya buku ini tentang persahabatan dua pria juga, Tony Webster dan Adrian Finn, tapi dilihat ketika mereka sudah memasuki masa tua. Sepertinya akan ada banyak soal kenangan, mengenang dan terkenang :p

Daily telegraph menganggap buku ini sebagai "a masterpiece..."

:")

And for that two books, saya cuma perlu mengeluarkan rupiah sebesar 108.000. Lumayan murah lah ya... Semoga rejeki terus mengalir biar bisa berburu Lucky Buy lagi hehe....

Oh iya, Periplus ternyata bikin Elite Card loh, tanpa initial or annual free. Cukup belanja Rp. 500.000 dalam jangka waktu 2 bulan dengan temporary card. Keuntungannya adalah tiap pembelian 10.000 rupiah mendapat 1 poin, kalau sudah terkumpul 500 poin bisa ditukar dengan voucher buku Rp. 250.000. Trus pastinya ada diskon 10% untuk buku new arrival dan additional discount on special events.

Aku udah punya member card Books and Beyond sih, tapi kayanya Periplus Elite Card ini juga menggiurkan banget huhuhu,,,,



Love,
Dhieta


"When I get a little money I buy books; and if any is left I buy food and clothes" - Erasmus

Wednesday 6 February 2013

[2013 Reading Challenge] Books In English

Setelah dipikir-pikir, asik juga ngikut challenge yang di host sama sesepuh blogger buku^^ Setelah browsing sana-sini, akhirnya nemu satu challenge yang asik dan ga terlalu nyusahin, hahaha... Di Challenge ini kita diwajibkan buat baca buku berbahasa Inggris. Nah, pas banget soalnya saya sedang bikin komitmen buat ga lagi-lagi baca buku terjemahan Indonesia #itung-itung belajar bahasa Inggris ;) 

Info lengkap soal challenge ini bisa klik button cute di bawah:


Challenge ini cukup mudah sebenernya... Kita cuma disuruh baca 12 buku berbahasa Inggris selama tahun 2013 trus buat postingan review tiap buku plus wrap up nya di akhir tahun ntar. Nah, berhubung saya udah netapin tahun ini sebagai The Year of Paulo Coelho, list saya adalah semua buku Paulo Coelho yang pernah saya tulis di post ini.

Cuman, ga seru kan kalo Paulo Coelho mulu, jadi ditambahin deh :D Kayanya seru juga kalo baca 2012 award winning books^^ So, based on the list I found here, here are some books that I want to read this year to complete this interesting challenge^^
  1. The Casual Vacancy - JK Rowling (cuman karena penasaran sama post-Harry era :p)
  2. The Perks of Being Wall Flower - Stephen Chbosky (recommended by my best friend, what can I say?^^)
  3. Hilary Mantel - Bring Up the Bodies (2012 Man Booker Prize Winner)
  4. Life on Mars - Tracy K (2012 Pulitzer Winner for Poetry)
  5. The Snow Child - Eowyn Ivey ( International Author of the Year at 2012 National Book Awards)
  6. Rat Burger - David Walliams (Children Book of the Year at 2012 National Book Awards)
  7. The Unlikely Pilgrimage of Harold Fry - Rachel Joycef (New writer of the Year at 2012 National Book Awards and long-listed for 2012 Booker Prize)
  8. The Song of Achilles - Madeline Miller (2012 Orange Prize for Fiction)
  9. Black Cat Bone - John Burnside (T.S. Eliott Prize for Poetry)
  10. The Sly Company of People Who Care - Rahul Bhattacharya (2012 Ondatjaa Prize)
  11. The Yellow Birds - Kevin Powers (2012 Guardian First Book Award)
Ooooooohhh, again, so many books - so little time.... Harus fokus, fokus dan fokus... Kurangin stalking di fesbuk dan mantengin twitter. Mendingan baca aja biar challengenya segera accomplished :p



Love,
Dhieta



"The unread story is not a story; it is little black marks on wood pulp. The reader, reading it, makes it live: a live thing, a story - Ursula K. Le Guin"

[Review] Amba - Laksmi Pamuntjak

**********************************************
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tanggal Terbit : September 2012
ISBN : 9789792288797
Jumlah Halaman : 496 
**********************************************

 Amba adalah sebuah debut novel. Tapi dengan pengalaman belasan tahun di dunia literasi, Laksmi Pamuntjak meramunya tanpa meninggalkan tanda-tanda keamatiran.

Saya suka cara Laksmi mengolah lokalitas, mulai dari petikan cerita Mahabharata, Serat Centini sampai dengan tembang-tembang yang dulu pernah jadi bahan ajar muatan lokal di sekolah dasar.

Saya juga suka cara Laksmi mengembangkan karakternya seiring waktu yang berjalan. Bahwa manusia tidak statis, itu benar adanya.

Novel ini membuktikan pentingnya sebuah riset, apalagi bagi mereka yang menulis novel dengan latar belakang sejarah. Di novel ini kita akan menemui gambaran Indonesia pada masa demokrasi terpimpin. Ketika situasi politik sedang tidak menentu dan bagaimana setiap warga negara belajar menentukan sikapnya. Sementara itu, di luar sana, di Belanda, di Jerman, di Rusia, di Amerika, perubahan juga sedang terjadi.

Lalu waktu berlalu membawa kita ke masa Orde Baru. Ketika kata-kata PKI menjadi berbahaya dan militer seakan mempunyai seribu mata. Pulau Buru yang seperti Pulau Antah Berantah yang dihuni virus, kini dibukakan begitu rupa. Sebelum ini, saya hanya mengasosiasikan Buru dengan Pramoedya. Saya tidak pernah tahu seperti apa sebenarnya kehidupan disana. 


Kesungguhan Laksmi menggarap novel ini, dan keterbukaan narasumbernya yang mantan penghuni Buru, memberikan pelajaran berarti tentang sejarah negeri ini yang tidak pernah diajarkan di buku teks sekolah. Di buku ini ada sejarah, kisah cinta, puisi, dan ideologi. 

Pulau Buru menjadi begitu penting dalam kisah ini. Di Buru, bersalah atau tidak bersalah tidak ada bedanya. Semuanya dalam hukuman. Semuanya seperti sebuah kesalahan, tapi seperti sikap yang akhirnya dipilih Amba ketika dia mencari Bhisma : kadang kita perlu merenungi kesalahan, membongkarnya hingga menyakitkan, sampai akhirnya kita dibebaskan dari pertanyaan dan penyesalan.


Love,
Dhieta

[Review] Paris, C'est Ma Vie - Lona Hutape Tanasale



Penerbit : Gramata Publishing
ISBN : 9786028986625 
Tanggal Terbit : Desember 2012
Jumlah Halaman : 273

***********************************

Mungkin karena Paris pernah menjadi bagian dari mimpi terbesar saya. Mungkin karena saya pernah menginjakkan kaki di Paris setelahnya. Mungkin karena di Paris, saya mengenal penulis buku ini secara pribadi. Mungkin pula karena di buku ini ada nama Ernest Hemingway, Andrea Hirata dan Ella Fitzgerald, juga Midnight in Paris, yang original soundtracknya sering menemani waktu-waktu menulis saya.

Mungkin karena itu saya suka buku ini.

Tapi bagian yang paling saya suka adalah karena buku ini, mesti bercerita tentang Paris sebagai sebuah tempat, banyak menggali soal kehidupan. La Vie en Paris - kehidupan di Paris.

Bagi saya sebuah memoar perjalanan yang bagus tidak hanya berkutat soal gedung apa yang ada di sebuah tempat. Bukan juga hanya bercerita soal musim, harga tiket, dan jenis-jenis makanan. Memoar perjalanan baru lah lengkap ketika bercerita soal kehidupan - manusia dan budayanya. Apalagi ketika kita berkisah tentang Paris yang sudah sangat sering diceritakan orang.

Kenalilah Paris sebagai sebuah paket, begitu mungkin yang ingin disampaikan kak Lona. Bukan hanya tentang barisan butik paling mewah di dunia, tapi juga tentang para gelandangan dan anjingnya yang meringkuk di jalan ketika musim dingin. Keluarlah dari keriuhan Champs Elysees dan berkelanalah ke tempat-tempat yang tidak ditulis di brosur perjalanan. Cobalah bercakap-cakap dengan seorang Parisienne, tapi jangan lupa mengucapkan Bonjour. Lalu cicipi sedikit keju Perancis yang baunya hampir mirip dengan kaus kaki belum dicuci :p

Kak Lona menulis buku ini dengan bahasa yang renyah dan lancar. Mungkin buku ini bukanlah tipikal buku travel directory, tapi lebih sebagai tambahan pengetahuan untuk tahu seperti apa sebenarnya hidup di Paris. Paris sebagai sebuah paket lengkap antara yang indah dan tidak indah, benar adanya. Menurut saya, setiap cahaya pasti punya bayang-bayang. Demikian juga Paris yang dijuluki 'The City of Light', well, sometimes people forget the shadow.

Kalau ada yang kurang dari buku ini... Mmm, saya tidak tahu kenapa kak Lona tidak membahas Shakespeare and Co. Sejauh ini, sebagai pecinta buku, Shakespeare and Co adalah toko buku favorit saya: toko buku berantakan yang hangat dan menyenangkan^^ Bagi saya, toko buku ini juga landmark yang penting dari kota Paris.

Somehow, membaca buku ini tentu saja membuat saya merindukan Paris. Tidak hanya merindukan bau harum boulangerie dan wafel enak di Trocadero, tapi juga merindukan saat-saat keluarga kak Lona membawa kami Marche de Noel, dan juga malam natal yang dihabiskan di ruang keluarga mereka.

Tiba-tiba saya sadar, masih banyak yang belum saya lakukan di Paris, termasuk naik ke Puncak Eiffel dan menyusuri Sungai Seine. Mungkin lain kali :) 



Love,
Dhieta


Il n’y a que deux endroits au monde où l’on puisse vivre heureux:  chez soi et à Paris.
(There are only two places in the world where we can live happy:  at home and in Paris.)

[2013 Reading Challenge] Personal Challenge

Waktu browsing-browsing baru nyadar kalo ada banyak reading challenge di luar sana :p Berhubung ternyata udah terlanjur bikin challenge sendiri, akhirnya ga ikut challenge yang di host sama blogger buku yang bejibun itu.

Next year mungkin ya^^

Btw, berhubung saya lagi recommitted buat makin jatuh cinta dengan dunia Literasi, mulai tahun ini ga bakalan baca buku terjemahan bahasa Indonesia lagi. Jadi harus baca yang versi Inggris, kalo ngga ya mendingan sabar aja huehehehe........ Nabung dulu, hunting dulu :))

Tahun ini mau fokus baca Paulo Coelho dan Pramoedya Ananta Toer, dengan schedule kaya gini :

Januari - The Valkyries, -
Februari - The Devil and Miss Prym, Larasati
Maret - The Pilgrimage, Gadis Pantai
April - By The River Piedra I Sat Down and Wept, Calon Arang
Mei - The Fifth Mountain, Panggil Aku Kartini Saja
Juni - Veronica Decides to Die, Arok Dedes
Juli - Eleven Minutes, Cerita dari Blora
Agustus - The Zahir, Midah si Manis Bergigi Emas 
September - The Witch of Portobello, Sekali Peristiwa di Banten Selatan
Oktober - Brida, Jalan Raya Pos - Jalan Daendels
November - The Winner Stands Alone, Bukan Pasar Malam
Desember -  Aleph, Pramoedya Ananta Toer dari Dekat Sekali

Nah, karena Challenge di Goodreads based on quantity, untuk start (ini pertama kali saya ikut Goodreads Challenge) saya memutuskan target 50 buku. Sepanjang Januari kemarin udah baca 7 buku. Kata Goodreads sih itu udah surplus 3 buku, wekekekek. My complete progress can be seen here... Sebisa mungkin akan ditulis reviewnya disini, kecuali review buku rohani yang bakal ditulis di blog sebelah :p

2013 Reading Challenge

2013 Reading Challenge
Mekar A. has read 7 books toward her goal of 50 books.
hide

Hmmm, 50 buku itu kira-kira apa aja yah? Novel-novel baru yang belum bisa diprediksi pastinya. :D Tapi, kayanya mau selesaiin beberapa Kumpulan Cerpen Kompas dan 4 jilid La Petite Histoire-nya Rosihan Anwar. Tapi belum 50 ya? Hahaha... mesti bongkar rak buku dulu nih :p Sekalian bersih-bersih rak dan membereskan hasil kekalapan beberapa bulan terakhir T.T #nangispurapura 

Will update you later then... 


 Love,
 Dhieta 


"So many books, so little time - Frank Zappa"



Tuesday 5 February 2013

Kata Pengantar

Kecintaan saya pada literasi, memantapkan saya untuk recommited pada dunia baca. Tahun ini , salah satu resolusi saya adalah fokus pada hobi yang satu ini. Sudah terbukti bahwa membaca adalah belajar, terutama ketika saya ingin menulis buku saya sendiri. Penulis yang baik adalah pembaca yang bersemangat. Tahun ini saya ingin banyak membaca, banyak belajar, banyak menulis.

Baru-baru ini saya menemukan banyak blog yang membahas soal buku. Dikenal dengan sebutan blog buku, mereka seakan membentuk komunitasnya dan membangun dunia mereka sendiri. Dunia yang terdiri dari cerita-cerita yang terangkum dalam halaman-halaman buku.

Selama ini membaca adalah sebuah perfect solitudes. Tapi apa yang didapat dalam solitudes itu terlalu sempurna untuk disimpan sendiri. Sementara itu, tidak semua orang di dekat saya punya kecintaan yang sama.

Padahal Mark Twain pernah bilang,  “Good friends, good books, and a sleepy conscience: this is the ideal life.” 

Jadi, blog ini akan dipakai khusus untuk membahas soal buku, dan berteman dengan mereka yang mencintai buku. Another perfect one,  without solitudes :)

Saya pikir alasan itu cukup kuat untuk menjustifikasi dibuatnya blog ini. Saya tahu saya harus  put extra efforts agar blog ini, dan blog saya yang lain, bisa semuanya terurus dengan maksimal. Well, at least, I have made a little step... Kalau pada akhirnya saya berlari maraton, pelan tapi konsisten, akan jauh lebih baik daripada berlari cepat namun tidak sampai ke garis finish.

Kalau begitu, mari kita mulai. Masih banyak halaman yang harus dibuka, masih banyak kata yang harus dibaca...